Saat 'aku' Menyapa 'Aku'
Kembangku...
Garis warna itu masih terlihat kabur
membentuk sketsa tak beraturan
Belum ada rupa..belum ada gambar
Yang ada serba kebermungkinan
menampilkan guratan kisah yang tak jelas
Yang pergi dan yang hadir seolah merupa sama
Mengumpul dalam koridor yang seragam
Barangkali ini kisah mozaik hidup sejatinya
Kita harus terima sebagai pilihan
terlahir bukan dari dan untuk lakon naskah yang baku
Kembangku...
Ketika lakon mimpi itu pernah kita pancangkan
Sejatinya ia kerab menyisakan tanya
Kapan gerak narasi pendulum itu akan berhenti?
Tak lagi gemar mencipta kegamangan
Sejenak memberiku nalar ketegasan
pada sketsa gambar yang pasti
Dalam rupa yang tak lagi samar
Pada tepi yang sudah bergaris
Di mana 'aku' bisa menyapa 'Aku'
Pada setiap perlintasan waktu
Tanpa harus tersandera dan terhenti oleh masa lalu
(Tanah Bumbu, 24 Agustus 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar