Rabu, 07 Mei 2014

GARENGPONG KINJENG TANGIS

Oleh : Risang Iwan Fadillah

Garengpong.. Kinjeng Tangis...
Gurau tembang riang berdendang
pada setiap peralihan senja
Di ujung kemarau alam
Bersama waktu yang ajeg berganti

Nyanyianmu runut menoreh kabar
Membawa tanda jiwa-jiwa musim
pada hujan yang mulai mengering
pada angin yang hangat menyisir
Pertanda sawah mulai menyemai
Terhias indah pada bingkai pematang

Garengpong..Kinjeng Tangis...
Kemana kini kamu bersembunyi?
Tak lagi kudengar berisik suaramu
Sabar mengetuk kita untuk terbangun
Kemana lagi kau harus berlari?
Sepi kudengar irama tangismu
Merdu menggoda hingga hari terjaga

Indah tangis adalah kabar
Suara berisiknya adalah tanda
Dan tembangmu adalah isyarat
melengking menembus musim
Beranjak untuk berjaga dan bersiap

Garengpong Kinjeng Tangis
Kamu kini sudah malas bernyanyi
Di atas tanah bumi yang makin menua
Tidak untuk berlari dan bersembunyi
Namun...tubuh dan jiwamu tlah dirapuhkan
Mati karena berjuta racun
Punah pada kekerdilan manusia
Mencipta pacaroba tak beraturan

Garengpong Kinjeng Tangis...
Bumimu kini hanya bisa menangis

(Sewon, 8 Mei 2014)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Syair - syair yang indah...
Bisa dibuat lagu, mas..
sangat inspiratif