Kamis, 26 Maret 2015

REPUBLIK BARU KENTUT

Republik sedang sakit perut
Bau kentutnya minta ampun
Busuknya menusuk hidung
Siapa yang kentut?
Bangsat...!!!
Tak ada yang berani bicara
Pastilah hanya 'oknum'


Breet..breet..tiuuutt
Suara nyaring terdengar
Makin berirama
bagai paduan suara
Wow edan....
Republik kini kentut berjamaah
Baunya meremuk paru-paru
Sontoloyo..
Ngaku saja yang kentut?

Jari-jari saling menunjuk muka
Mencari oknum
Mencari yang bisa jadi tersangka

Kata empunya republik :
Hanya 'kambing hitam' yang terbiasa kentut

(Bantul, 27 Maret 2015)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ada aroma Satir dalam puisi ini.
Metafor yang tajam sekaligus lugas