Rabu, 25 Maret 2015

AMUK
Amuk perang terus berlangsung
Tak ada sirine peringatan
Mula dan akhir tak ada batas
Kita linglung terjebak didalamnya
Getir kekalahan...
Sorak kemenangan..
Bercampur aduk tanpa jeda
tersisa tinggal rasa anyir
Menembus dinding paru-paru


Perang absurd menjadi perayaan
Hingga jari-jari lincah menghitung
Bersama harap yang smakin mengering
Kabar duka seperti detak jarum jam
Menghantar ribuan nyawa
dalam batas tipis ujung peluru

Apa arti senyum kemenangan?
Jika lingkaran dendam sudah berayun
Ia hanyalah bahasa lain dari kabar kematian
Pada setiap hati yang terkelupas
Pada setiap jiwa yang terpanggang
Amuk perang terus berlangsung
Kita tinggal menghitung yang tersisa

(Bantul, 25 Maret 2015)

Tidak ada komentar: