KATA UNTUK PUISI HIDUPKU
Oleh : Risang Iwan Fadillah
Ada kata yang kerab tertinggal
Saat puisi itu kubacakan
Mencoba mengulangnya
Aksara itu tetap tertinggal
Bukan sengaja menyimpannya
Selebihnya karena hati tipis itu
Kata itu rasanya masih jauh
Tidak mudah kufahami
Lama merabanya
Terbenam mulut rapatku
Terdiam tak tereja
walau hanya satu tarikan nafas
Entahlah berapa lama ia bersemayam
Menunggu terjaga dan terbangun
Kelak saat tangan kecil itu menjamahku
Rasanya suara itu akan terdengar
memberi judul pada puisi hidupku
Hingga semua mulut akan membaca
Dalam hening kesederhanannya
(Bantul, 21 Maret 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar