Jumat, 21 Oktober 2011

Bunga Matahari

Bunga Matahari...
Tak terasa 34 tahun sudah waktu berjalan...
kelopak kembangmu makin bertumbuh...
Tak henti untuk mencinta pengetahuan
dan memeluk nafas kebijaksanaan...

Saat tangan kirimu kamu kepalkan..
janji itu seakan ingin kamu teguhkan kembali
Ingin memberi dan membagi hal yang berharga..
bagi setiap orang yang berhak.

Rasanya mimpi besarmu slalu ingin kamu peluk...
dalam angan narasi besar tentang perubahan
Masih cukup jelas kamu pernah torehkan ucap
"..hidup sejatinya harus untuk orang lain'
Tanpanya gagasan hanya akan menepuk angin
Biarkan 'ketulusan' itu menjagamu
Sampai warna sejarah itu kau bentuk

Hasta La Victoria Siempre..!!!
Salam juang Bunga Matahari
Selamat ulang tahun...
(21 Oktober 1977/21 Oktober 2011)Lihat Selengkapnya

Senin, 10 Oktober 2011

SORE TADI AKU LIHAT BENDERA MERAH PUTIH

SORE TADI AKU LIHAT BENDERA MERAH PUTIH

Sore tadi aku lihat bendera merah putih...
Berkibar malu di pelataran gedung pemerintah....
Terikat dan terpasang dalam tiang beku yang monoton
... Wajahnya makin pucat termakan usia...
Dibasuh rasa hormat yang makin sekarat...
Dalam pekik kering munafiknya upacara

Sore tadi aku lihat bendera merah putih....
Wajah sayunya seakan ingin berujar...
"Mengapa kainku sekarang malu untuk berkibar?"
Di antara tatapan kosong mimpi republik
"Mengapa aku tak lagi bangga pada ketegasan warnaku?"
Sekian waktu dicemari oleh watak rapuh negeri ini

Sore tadi aku lihat bendera merah putih....
Semakin kesepian menyambut langit warna senja...

(Tanah Bumbu, 10 Oktober 2011)

Sabtu, 08 Oktober 2011

TERHIMPIT SEPI

TERHIMPIT SEPI
Karya : Guntur


Tataplah hati
Hentikan sejenak
Gundah yang hadir
Remukkan jiwamu

Biarkan sang malam
Selimutkan mimpi
Hingga sang pagi
Sambut senyummu

Hoo..hoo..hoo..hoo..hooo (2x)

Harus kumengerti
Cinta yang menyapaku
Berharap mengalir
Dan tak kan mengering

Tegakkan cinta
Semaikan rasa
Walau putihnya
Tak selembut salju

Reff :
Kucoba mencintaimu
Walau tak seindah dulu
Kucoba tuk merindukanmu
Walau tak sedalam dulu

Hoo..hoo..hoo..hoo..hooo (2x)

Walau jujur sadari
Di sudut ruangku yang lain
Ingin bisikkan
Maaf untukmu

Benih cinta yang hadir
Tak lagi tulus mengalir
Menyumbat kalbu
Terhimpit sepi

Kucoba mencintaimu
Walau tak seindah dulu
Kucoba merindukanmu
Walau tak sedalam dulu
Kucoba ku memelukmu
Walau tak sehangat dulu
Kucoba ku mendekapmu
Walau tak selembut dulu

Hoo..hoo..hooo..hoo hooo (2x)

Benih cinta yang hadir
Tak lagi tulus mengalir
Menyumbat kalbu
Terhimpit sepi

JAGA BADAN TRUS MELAWAN

JAGA BADAN TRUS MELAWAN
Karya : Guntur


Katanya negri kita kini sudah merdeka
Berlimpah alam raya kaya dan kaya raya
Tak ada belenggu dan tak kan ada penjajah
Terliat aman tentram adanya

Katanya negri kita kini sudah mandiri
Berani berdiri dan tak kan tergantung lagi
Siap membangun negri dengan tangan sendiri
Semua dapat kita nikmati

Reff :
Namun aku ingin slalu bertanya
Mengapa masih ada luka dan air mata
Berharap pada hidupnya yang tak pasti-pasti
Terhempas di negeri sendiri

Saatnya kita harus mampu membuka kata
Beranikan diri tuk harus salalu bertanya
Tegakkan kaki-kakimu tuk slalu berlari
Kemerdekaan harus dicari

Back to Reff

Satu rasa satu impian
Satu nada satu harapan
Satu kata satu barisan
Jaga imanmu dan terus melawan
Jaga badanmu dan terus melawan

SAAT INI

SAAT INI
Karya: Guntur


Saat aku ingin ucapkan
Rasa cinta bagi perhimpunanku ini
Mengalir dalam sluruh darahku
Dan tak kan pernah berhenti

Sekejap tak ingin kutinggalkan
Kata jiwa yang jadi api smangatku
Melebur...menyatu..
Dalam setiap langkah langkahku


Reff :
Kau bentuk...kau sentuh
Setiap makna ini
Mencipta..merangkai..
Perjuanganku
Terlahir ..kembali...
Dalam masa ini
Di segenap...
Harapan yang tersisa..aaa...aaa...aaa
Di segenap...

Kunikmati teduhnya sapa ini
Tiada henti mengajakku untuk berfikir
Di tubuhnya...adalah rumah kita
Bagi sesama dan sehati

Back to reff

Pro ecclesia et patria
Pro ecclesia et patria
Pro ecclesia..pro ecclesia..pro ecclesia
Et patria..

SAAT INI

SAAT INI
Karya: Guntur


Saat aku ingin ucapkan
Rasa cinta bagi perhimpunanku ini
Mengalir dalam sluruh darahku
Dan tak kan pernah berhenti

Sekejap tak ingin kutinggalkan
Kata jiwa yang jadi api smangatku
Melebur...menyatu..
Dalam setiap langkah langkahku


Reff :
Kau bentuk...kau sentuh
Setiap makna ini
Mencipta..merangkai..
Perjuanganku
Terlahir ..kembali...
Dalam masa ini
Di segenap...
Harapan yang tersisa..aaa...aaa...aaa
Di segenap...

Kunikmati teduhnya sapa ini
Tiada henti mengajakku untuk berfikir
Di tubuhnya...adalah rumah kita
Bagi sesama dan sehati

Back to reff

Pro ecclesia et patria
Pro ecclesia et patria
Pro ecclesia..pro ecclesia..pro ecclesia
Et patria..

BIRU LANGIT

BIRU LANGIT
Karya : Guntur


Bumiku tak lagi menghijau
Langitku tak lagi membiru
Sungaiku tak lagi mengalir
Anginku tak lagi berhembus


Bumiku tak lagi menghijau
Langitku tak lagi membiru
Sungaiku tak lagi mengalir
Anginku tak lagi berhembus

Reff ;
Biarkan bumi terus menghijau
Hijaukan hati...hatiku ini
Biarkan langit terus membiru
Birukan cinta...cintaku ini
Biarkan sungai terus mengalir
Alirkan makna...maknaku ini
Biarkan angin terus berhembus
Hembuskan nafas...nafasku ini

Hoo..hoo hoo..hoo hoo..hoo (4x)

Back to reff (2x)

Hoo..hoo hoo..hoo hoo..hoo (4x)


Biarkan..biarkan..biarkan menghijau
Biarkan..biarkan..biarkan membiru
Biarkan..biarkan..biarkan mengalir
Biarkan..biarkan..biarkan berhembus

Back to Reff (pelan)

TERSENYUMLAH TANAH AIRKU

TERSENYUMLAH TANAH AIRKU
Karya : Guntur


Sawah yang kupijak tanahnya membongkah
Mengering... dan kini tiada airnya
Menyisakan... sisa-sisa air mata

Hatiku berpikir... mataku terpejam
Kucium sujud bumi
Tanah cintaku yang gersang
Mendambakan... mata air kehidupan

Alam rayaku kini tinggal mimpi
Terbeli oleh watak rakusmu
Meninggalkan tangisan anak negri
Bapaknya mati...
Ibunya mati...
Anaknya mati...
Meninggalkan bekas amuk
Dalam darahnya

Kawanku teriaklah...bangun dari tidurmu
membuka mata..bukalah sluruh hatimu
Jika kau tak ingin
Mati bersama

Melihat merdekanya negri ini
Bukanlah sebuah cerita
Bangunlah bersama rakyat kita
Bersatulah semua
Melawan mereka
Melukiskan nasib sendiri
Meninggalkan bekas amuk
Dalam darahnya

Tersenyumlah alam rayaku
Tertawalah bunga bangsaku
Tersenyumlah alam rayaku
Tertawalah tanah airku

BERAPA LAMA

BERAPA LAMA
Karya : Guntur


Berapa lama kah tuan
Kau bohongi kami
Berapa banyak kah tuan
Kau kuras isi perut kami
Berapa banyak mulut-mulut
Yang kau bungkam lagi

Kucipta tembang tuk menolak
Semua tingkah lakumu
Kami berharap tuk membentuk
Indonesia baru
Walau harus membentur
Muka-muka batu

Reff :
Wujudkan Indonesiaku
Tanpa penggusuran
Ciptakan Indonesiaku
Tanpa penindasan
Lahirkan Indonesiaku
Tanpa kelaparan
Mimpikan Indonesiaku
Tanpa kekerasan

Back to Syair 2
Bact to Reff

Mimpikan Indonesiaku tanpa kepalaran
Mimpikan Indonesiaku tanpa pembodohan

RACUN KOTA

RACUN KOTA
Karya : Guntur


Kukepalkan tangan ini
Di atas langit jiwanya
Menatap alam negriku
Menjerit dan penuh luka

Sempatkan waktu kita
Untuk merenung bersama
Jangan sampai kau sesali
Hingga air mata bumi menangis


Reff :
Tanahku semakin sempit
Terlihat kurus dan mengering
Sesak nafas kota ini
Menghisap asap polusi
Semakin pasti...semakin pasti lukannya...

Tak dapatkah kau berhenti
Sejenak untuk berfikir
Lihatlah mata dunia
Diambang kehancurannya (2x)

Back to Reff

Berhentilah..berhentilah... berhentilah semua
Meracuni..meracuni...meracuni kota (4x)
Berhentilah...

KEBENARAN BICARA

KEBENARAN BICARA
Karya : Felix Iwan


Aku hanya sosok orang yang sederhana
Kuingin setia pada Tuhan dan sesama
Tapi kumati karena membela tanahku
Oleh tangan penguasa yang menginginkannya

Dengarkanlah tuduhan palsu menjeratku
Liatlah batu-batu rengguti nyawaku
Liatlah anjing-anjing jilati darahku
Tapi kuyakin ku tak mati sia-sia

Reff :
Kebenaran tetap akan bicara
Walau oleh mulut siapa
Atau tangan Tuhan turun sendiri
Dan pertobatkan pada semua pendosa
Pendosa...pendosa

Back to syair 2
Back to Reff

TAK BERLALU

TAK BERLALU
Karya : Guntur


Biarkan waktu berlalu
Namun smangatku tak berlalu
Semua karya di sini....

Hai...
Apakah guna mulut kita
Bila semua
Terdiam dan tak banyak bicara

Hai...
Dimana peran mata kita
Slalu mengingkari
Tugasnya untuk meliat dunia

Hari ini kau tidak bisa berlari
Bersembunyi dalam hitam gelap hatimu
Acungkan jari untuk slalu berjanji
Mengukir karya semua cipta juangmu nanti

Lewati..
Segala beban masa lalumu
Dengan pasti
Segala luka pasti berlalu

Hari ini kini esok atau lusa
Dunia tersenyum dengan manisnya
Tak kan ada duka dendam atau luka
Mengajak hati dunia dengan tertawa

Mengusir sgala keraguan
Mencipta indahnya harapan
Kuatkan keyakinan di hati
Smangat juangmu tak pernah mati

Woi..woi woi
Woi..woi woi

Saat ini..
Waktunya untuk menghimpun kata
Kata cinta
Abdikan semua bagi sesama

Hari ini kini esok atau lusa
Dunia tersenyum dengan manisnya
Tak kan ada duka dendam atau luka
Mengajak hati dunia dengan tertawa

Mengusir segala keraguan
Mencipta indahnya harapan
Kuatkan keyakinan di hati
Smangat juangmu tak pernah mati

Woi..woi woi
Woi..woi woi

Reff :
Biarkan waktu berlalu
Namun smangatku tak berlalu
Semua karya di sini
Mampu kujalani
Walaupun mereka mengganggu
Dan tak kan pernah mengerti
Semua mampu kulewati
Dan kini kujalani (4x)

BERSORAKLAH

BERSORAKLAH
Karya : Guntur


Bersoraklah
Hai kamu yang muda
Tinggalkan semua
Bebanmu yang ada

Hari ini
Kita kan wujudkan
Bersama semu
Saudara sejati

Reff :
Janganlah takut
Untuk menggalang aksi
Karena semua
Hanyalah sementara
Di pundak kita
Massa rakyat berharap
Wujudkan cita
Bagi karya sesama

Back to syair 1 dan 2
Reff

Mahasiswa...buruh tani...miskin kota
Bersatulah
Mahasiswa...buruh tani...miskin kota
Bersatulah